Sinopsis Gangaa episode 417 bag 2

Sinopsis Gangaa episode 417 bag 2 by Meysha lestari.  Niru datang kerumah Gangaa. Dia menyuruh Gangaa dan Kashish mendengarkan pengumuman yang dia pasang di radio tentang kehilangan Krishna. Gangaa terlihat tegang dan panik. Niru menenangkannya, "..pengumuman ini juga akan di siarkan di Tv dan surat kabar. Tak lama lagi, Krishna akan di temukan .." Mata Gangaa basah karena cemas. Niru menepuk pundaknya dan berkata, "kau jangan khawatir Gangaa.. semuanya akan baik-baik saja.." Gangaa hanya bisa mengangguk dalam tegang.

Sagar memberitahu penjual gembok kunci kalau dirinya ingin membeli gembok. Sagar menatap satu persatu gembok kunci yang tergantung di dinding dan memilih gembok yang sama seperi yang di pilih Krishna lalu memberikannya pada si penjual. Melihat itu si penjual berkata, "anak itu juga memilih gembok yang sama seperti ini..." Sagar melirik kearah Krishna, tapi tetap tidak bisa melihat wajahnya. DIa lalu menyerahkan sejumlah uang pada penjual gembok dan kunci. Penjual memberikan kembalian pada Sagar tapi Sagar menolak, "berikan satu gembok lagi untuk anak itu.." Setelah berkata begitu Sagar peri. Penjual segera memanggil Krishna, "hei nak..nak..!" Krishna menoleh, "aku?" Si penjual mengangguk, "ya, kau! Datang sini!" Krishna tersenyum senang dan bergegas menghampiri si penjual.

 
Penjual menyerahkan gembok dan kunci yang telah terbungkus rapi pada Krishna, "ini..untukmu!" Krishna menerima gembok itu dan memberikan sejumlah uang. Tapi si penjual menolak, "tidak usah, pria itu telah membelikan gembok kunci ini untukmu..!" Si penjual menunjuk punggung Sagar yang sedang melangkah pergi. Krishna menatap punggung Sagar dengan rasa ingin tahu. Setelah menerima gembok Krishna segera berlari mengejar Sagar untuk mengucapkan terima kasih, "paman...paman...!"

Sagar tidak mendengar panggilan Krishna dan terus melangkah pergi. Krishna mengejarnya sambil terus memanggil. Krishna mengeraskan suaranya, "paman!" Sagar menoleh. Dia mendengar suara Krishna, tapi tidak melihat sosoknya. Mahdvi datang dan menyapa Sagar, "Sagar, darimana kau?" mahdvi menanyakan gembok dan kunci. Sagar menunjukannya. Mahdvi mengajak Sagar pegri. Sagarmenahannya, "mami, aku merasa ada yang memanggilku.." Mahdvi menatap Sagar dengan heran, "siapa yang memanggil sagar?..ayo kita pergi!" Sagar menurut. tak lama kemudian, Krishna tiba di tempat yangs ama dan memanggil Sagar. Tapi Sagar dan Madhvi sudah pergi jauh.

Sagar memasang gembok di kisi-kisi jendela seperti yang lainnya, sementara madhvi berdoa di belakangnya. Setelah madhvi selesai berdoa, Sagar mengajaknya peri. Keduanya lalu pegri dari depan kisi-kisi itu. Krishna datang dari arah berlawanan, tapi terhalang paagar pembatas. Krishna tiba di kisi-kisi dan memasang gemboknya dengan penuh semangat. Dia lalu berdoa agar bisa bertemu ayahnya juga mendoakan orang yang membeirnya gembok. Setelah selesai melakukan ritual gembok kunci, Krishna ingat bahwa dia harus mengambil salah satu gembok yang ada di situ. Dia menatap gembok-gembok itu dengan binggung, "mana yang harus aku ambil?" Lalu Kroishna memutuskan untuk menutup matanya dan membiarkan takdir yang memilihkan untuknya. Dengan mata terpejam Krishna meraba gembok yang tergantung di kisi-kisi satu persatu dan tersnetuh gembok milik Sagar.

Setelah melangkah cukup jauh, Mahdvi teringat kalau Sagar belum mengambil salah satu gembok yanga da di sana sebagai syarat ritual. Sagar merasa enggan melakukannya. Mahdvi memaksanya Sagar pergi mengambil salah satu gembok itu untuk melengkapi ritualnya, "ayo kita kembali...!" Sagar menurut. Dia dan Madhvi melangkah kembali ke kuil. Sagar kembali ke kisi di mana Krisna juga sedang coba membuka gemboknya. Keduanya sama-sama tidak menaydari kehadiran masing-masing dan asyik melakukan pekerjaanya. Sagar memilih salah satu gembok, dan secara kebetulan memilih gembok Krishna. Sagar dan Krishna sama-sama melepas gembok satu sama lain dan bergegas pergi ke arah yang berlawanan.

Krishna lewat di samping telpon umum ketika seorang anak perempuan sebaya dirinya sedang coba menghubungi ibunya. Gangaa mengamati anak itu. Si anak bicara pada ibunya dan berkat abetapa dirinya sangat rindu padanya, "mami...segera pulang ya..." Mendengar kata-kata anak itu, Krishna teringat Gangaa dan jadi merindukannya. Begitu ayah si anak menutup telpon dan pergi, krishna teprikir untuk menelpon Gangaa dan akan memberitahu dia kalau dirinya baik-baik saja dan agar tidak kahwatir. Krishna lalu memasukan koin ke telpon umum dan mendial nomer Gangaa.